( Pejalan
Kaki Dan Jalan Hidupnya )
oleh Rifat Zainal Arifin
Pagi
pagi sekali orang orang mulai bangun dari tidurnya, menandakan ia siap melewati
hari yang akan dilalui. Doa dan segala harapan berusaha diwujudkan pada hari
itu. Segala jenis arah langkah yang ditempuh mulai dirinci kembali, kilas balik
mengenai hal hal apa saja yang akan dilakukan. Setiap harinya semua orang siap
demi hari yang lebih baik.
Ini
tentang pejalan kaki atau Pedestrians dan bagaimana ia menjalani
hidup. Bagaiman ia bersikap, merespon atas apa yang timbul baik dari internal
maupun eksternal dirinya sendiri. Sebuah seni bagaimana ia menjalani hidup
terus dengan berjalan kaki. Bukan tentang
kegiatan bagaimana ia melangkahkan kaki demi mengunjungi dari satu tempat ke
tempat lainnya. Melainkan lebih dari itu, dimana ia menikmati setip meter yang
dilalui dan bersyukur atas setiap jarak yang dicapai. Dalam pikirannya
terbentang rencana besar dan pasti yang perlahan lahan diwujudkannya.
Sungguh
begitu bahagianya orang orang yang berjalan kaki dipagi hari. Niat keluar dari
tempat tidurnya untuk dapat menyelesaikan setiap langkah demi langkah dari tiap
harapannya. Tantangan dan ancaman tentu dia mengetahui yang menunggunya. Bukan hal
yang harus dihindari melainkan untuk dihadapi, bukan juga tanpa bekal melainkan
dengan persiapan hati yang besar dan kepercayaan akan pemilik kehidupan.
Berjalan
kaki adalah bentuk ibadah dan rasa menghargai kehidupan bagi mereka para Pedestrians. Bagaimana setiap syukur
dalam langkahnya menambah kedekatan dengan tuhannya. Bertemu dengan orang
banyak dengan segala tujuan dan masalah yang mengiringinya. Tak ada kebencian
sedkitpun pada jiwanya bagaimana ia tersenyum atau menertawakannya. Pada kepeduliannya
yang berakhir pada doa semoga setiap yang ia jumpai diberkahi kemudahan dan
keberkahan atas semua yang dilakukan orang orang.
Berjalan
kaki bertemu orang orang membuat kita sadar bahwa kita tak hanya hidup sendiri
dan kenyataan merasa paling buruk adalah hanya ada dalam pikiran kita. Kita dapat
menjatuhkan setiap aura negatif pada setiap jalan yang kita lalui. Juga menyadari
ada yang mahakuasa dan berhak sebagai para pemilik kehidupan. Pedestrians selalu melihat tuhannya
dengan tersenyum, memberikan setiap cinta pada sepersekian detiknya.
Dan
dengan ini bagaimana Pedestrians berjalan
kaki untuk menyambut pelukan tuhannya. Membalas cinta tuhan yang memayungi
dunia. Bagaimana syukur syukur dijatuhkan yang ditebarkan pada semua orang. Dengan
tersenyum bagaimana menunjukan bentuk kesiapan dan kerelaan atas kehendak yang Mahakuasa.
Berikut
adalah pengantar sedikit tulisan tentang makna dan filosofi Pedestrians , semoga dilain waktu dapat
terus mencoba berkarya melalui tulisan. Dan semoga menjadi jalan pendekatan
bagi hamba dengan tuhannya.
Seperti
biasa kritik dan saran sangat saya nantikan, terimakasih.

Suka kontennya.. serasa mengalir aja sama maksud dari bacaannya. Kalo teks ini berarti sifatnya naratif ya ?
BalasHapusSoalnya kalo informatif biasanya dari tiap paragraf nya aja aku bisa nyimpulin ide pokoknya.
Jadi kalo begini kesannya bisa dapat maksud idenya kalo udah clear baca semua. Untungnya gk terlalu panjang juga.
Jadi filosofi pejalan kaki tuh semacam ketawakalan ya kak ?
Di awal langkah.. kita menentukan tujuan dan niat lalu.. berproses berjalan kaki penuh kepasrahan menuju akhir langkah yg dituju.
Lebih ke menikmati proses dan mengamati lingkungan
Hapus100% approved 🔥
BalasHapus